Load Balance menggunakan Metode PCC

Load balance pada mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Selama ini banyak dari kita yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan loadbalance dua jalur koneksi , maka besar bandwidth yang akan kita dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu kita perjelas dahulu, bahwa loadbalance tidak akan menambah besar bandwidth yang kita peroleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang. Dengan artikel ini, kita akan membuktikan bahwa dalam penggunaan loadbalancing tidak seperti rumus matematika 512 + 256 = 768, akan tetapi 512 + 256 = 512 + 256, atau 512 + 256 = 256 + 256 + 256. Pada artikel ini kami menggunakan RB433UAH dengan kondisi sebagai berikut : 1. Ether1 dan Ether2 terhubung pada ISP yang berbeda dengan besar bandwdith yang berbeda. ISP1 sebesar 512kbps dan ISP2 sebesar 256kbps. 2. Kita akan menggunakan web-proxy internal dan menggunakan openDNS. 3. Mikrotik RouterOS anda menggunakan versi 4.5 karena fitur PCC mulai dikenal pada versi 3.24. Jika pada kondisi diatas berbeda dengan kondisi jaringan ditempat anda, maka konfigurasi yang akan kita jabarkan disini harus anda sesuaikan dengan konfigurasi untuk jaringan ditempat anda. Konfigurasi Dasar Berikut ini adalah Topologi Jaringan dan IP address yang akan kita gunakan /ip address add address=192.168.101.2/30 interface=ether1 add address=192.168.102.2/30 interface=ether2 add address=10.10.10.1/24 interface=wlan2 /ip dns set allow-remote-requests=yes primary-dns=208.67.222.222 secondary-dns=208.67.220.220 Untuk koneksi client, kita menggunakan koneksi wireless pada wlan2 dengan range IP client 10.10.10.2 s/d 10.10.10.254 netmask 255.255.255.0, dimana IP 10.10.10.1 yang dipasangkan pada wlan2 berfungsi sebagai gateway dan dns server dari client. Jika anda menggunakan DNS dari salah satu isp anda, maka akan ada tambahan mangle yang akan kami berikan tanda tebal Setelah pengkonfigurasian IP dan DNS sudah benar, kita harus memasangkan default route ke masing-masing IP gateway ISP kita agar router meneruskan semua trafik yang tidak terhubung padanya ke gateway tersebut. Disini kita menggunakan fitur check-gateway berguna jika salah satu gateway kita putus, maka koneksi akan dibelokkan ke gateway lainnya. /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 distance=1 check-gateway=ping add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 distance=2 check-gateway=ping Untuk pengaturan Access Point sehingga PC client dapat terhubung dengan wireless kita, kita menggunakan perintah /interface wireless set wlan2 mode=ap-bridge band=2.4ghz-b/g ssid=Mikrotik disabled=no Agar pc client dapat melakukan koneksi ke internet, kita juga harus merubah IP privat client ke IP publik yang ada di interface publik kita yaitu ether1 dan ether2. /ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether1 add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether2 Sampai langkah ini, router dan pc client sudah dapat melakukan koneksi internet. Lakukan ping baik dari router ataupun pc client ke internet. Jika belum berhasil, cek sekali lagi konfigurasi anda. Webproxy Internal Pada routerboard tertentu, seperti RB450G, RB433AH, RB433UAH, RB800 dan RB1100 mempunyai expansion slot (USB, MicroSD, CompactFlash) untuk storage tambahan. Pada contoh berikut, kita akan menggunakan usb flashdisk yang dipasangkan pada slot USB. Untuk pertama kali pemasangan, storage tambahan ini akan terbaca statusnya invalid di /system store. Agar dapat digunakan sebagai media penyimpan cache, maka storage harus diformat dahulu dan diaktifkan Nantinya kita tinggal mengaktifkan webproxy dan set cache-on-disk=yes untuk menggunakan media storage kita. Jangan lupa untuk membelokkan trafik HTTP (tcp port 80) kedalam webproxy kita. /store disk format-drive usb1 /store add disk=usb1 name=cache-usb type=web-proxy activate cache-usb /ip proxy set cache-on-disk=yes enabled=yes max-cache-size=200000KiB port=8080 /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 in-interface=wlan2 action=redirect to-ports=8080 Pengaturan Mangle Pada loadbalancing kali ini kita akan menggunakan fitur yang disebut PCC (Per Connection Classifier). Dengan PCC kita bisa mengelompokan trafik koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan atau dst-port. Router akan mengingat-ingat jalur gateway yang dilewati diawal trafik koneksi, sehingga pada paket-paket selanjutnya yang masih berkaitan dengan koneksi awalnya akan dilewatkan pada jalur gateway yang sama juga. Kelebihan dari PCC ini yang menjawab banyaknya keluhan sering putusnya koneksi pada teknik loadbalancing lainnya sebelum adanya PCC karena perpindahan gateway.. Sebelum membuat mangle loadbalance, untuk mencegah terjadinya loop routing pada trafik, maka semua trafik client yang menuju network yang terhubung langsung dengan router, harus kita bypass dari loadbalancing. Kita bisa membuat daftar IP yang masih dalam satu network router dan memasang mangle pertama kali sebagai berikut /ip firewall address-list add address=192.168.101.0/30 list=lokal add address=192.168.102.0/30 list=lokal add address=10.10.10.0/24 list=lokal /ip firewall mangle add action=accept chain=prerouting dst-address-list=lokal in-interface=wlan2 comment=”trafik lokal” add action=accept chain=output dst-address-list=lokal Pada kasus tertentu, trafik pertama bisa berasal dari Internet, seperti penggunaan remote winbox atau telnet dari internet dan sebagainya, oleh karena itu kita juga memerlukan mark-connection untuk menandai trafik tersebut agar trafik baliknya juga bisa melewati interface dimana trafik itu masuk /ip firewall mangle add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether1 new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes comment=”trafik dari isp1” add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether2 new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes comment=”trafik dari isp2” Umumnya, sebuah ISP akan membatasi akses DNS servernya dari IP yang hanya dikenalnya, jadi jika anda menggunakan DNS dari salah satu ISP anda, anda harus menambahkan mangle agar trafik DNS tersebut melalui gateway ISP yang bersangkutan bukan melalui gateway ISP lainnya. Disini kami berikan mangle DNS ISP1 yang melalui gateway ISP1. Jika anda menggunakan publik DNS independent, seperti opendns, anda tidak memerlukan mangle dibawah ini. /ip firewall mangle add action=mark-connection chain=output comment=dns dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=tcp comment=”trafik DNS citra.net.id” add action=mark-connection chain=output dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=udp add action=mark-routing chain=output connection-mark=dns new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no Karena kita menggunakan webproxy pada router, maka trafik yang perlu kita loadbalance ada 2 jenis. Yang pertama adalah trafik dari client menuju internet (non HTTP), dan trafik dari webproxy menuju internet. Agar lebih terstruktur dan mudah dalam pembacaannya, kita akan menggunakan custom-chain sebagai berikut : /ip firewall mangle add action=jump chain=prerouting comment=”lompat ke client-lb” connection-mark=no-mark in-interface=wlan2 jump-target=client-lb add action=jump chain=output comment=”lompat ke lb-proxy” connection-mark=no-mark out-interface=!wlan2 jump-target=lb-proxy Pada mangle diatas, untuk trafik loadbalance client pastikan parameter in-interface adalah interface yang terhubung dengan client, dan untuk trafik loadbalance webproxy, kita menggunakan chain output dengan parameter out-interface yang bukan terhubung ke interface client. Setelah custom chain untuk loadbalancing dibuat, kita bisa membuat mangle di custom chain tersebut sebagai berikut /ip firewall mangle add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=”awal loadbalancing klien” add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1 add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2 add action=return chain=client-lb comment=”akhir dari loadbalancing” /ip firewall mangle add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=”awal load balancing proxy” add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1 add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2 add action=return chain=lb-proxy comment=”akhir dari loadbalancing” Untuk contoh diatas, pada loadbalancing client dan webproxy menggunakan parameter pemisahan trafik pcc yang sama, yaitu both-address, sehingga router akan mengingat-ingat berdasarkan src-address dan dst-address dari sebuah koneksi. Karena trafik ISP kita yang berbeda (512kbps dan 256kbps), kita membagi beban trafiknya menjadi 3 bagian. 2 bagian pertama akan melewati gateway ISP1, dan 1 bagian terakhir akan melewati gateway ISP2. Jika masing-masing trafik dari client dan proxy sudah ditandai, langkah berikutnya kita tinggal membuat mangle mark-route yang akan digunakan dalam proses routing nantinya /ip firewall mangle add action=jump chain=prerouting comment=”marking route client” connection-mark=!no-mark in-interface=wlan2 jump-target=route-client add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no add action=return chain=route-client disabled=no /ip firewall mangle add action=mark-routing chain=output comment=”marking route proxy” connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 out-interface=!wlan2 passthrough=no add action=mark-routing chain=output connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 out-interface=!wlan2 passthrough=no Pengaturan Routing Pengaturan mangle diatas tidak akan berguna jika anda belum membuat routing berdasar mark-route yang sudah kita buat. Disini kita juga akan membuat routing backup, sehingga apabila sebuah gateway terputus, maka semua koneksi akan melewati gateway yang masing terhubung /ip route add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=1 add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=2 add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=1 add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=2 Pengujian Dari hasil pengujian kami, didapatkan sebagai berikut Dari gambar terlihat, bahwa hanya dengan melakukan 1 file download (1 koneksi), kita hanya mendapatkan speed 56kBps (448kbps) karena pada saat itu melewati gateway ISP1, sedangkan jika kita mendownload file (membuka koneksi baru) lagi pada web lain, akan mendapatkan 30kBps (240kbps). Dari pengujian ini terlihat dapat disimpulkan bahwa 512kbps + 256kbps ≠ 768kbps Catatan : * Loadbalancing menggunakan teknik pcc ini akan berjalan efektif dan mendekati seimbang jika semakin banyak koneksi (dari client) yang terjadi. * Gunakan ISP yang memiliki bandwith FIX bukan Share untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. * Load Balance menggunakan PCC ini bukan selamanya dan sepenuhnya sebuah solusi yang pasti berhasil baik di semua jenis network, karena proses penyeimbangan dari traffic adalah berdasarkan logika probabilitas. mikrotik.co.id

http://vigiz.blogspot.com/2012/12/load-balance-menggunakan-metode-pcc.html

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

G.I._JOE_Retaliation

Directed by Jon M. Chu
Produced by Lorenzo di Bonaventura
Brian Goldner
Written by Rhett Reese
Paul Wernick
Based on G.I. Joe by
Hasbro
Starring Bruce Willis
Dwayne Johnson
D.J. Cotrona
Lee Byung-hun
Adrianne Palicki
Ray Park
Jonathan Pryce
Ray Stevenson
Channing Tatum
Music by Henry Jackman
Cinematography Stephen F. Windon
Editing by Roger Barton
Jim May
Studio Skydance Productions[1]
di Bonaventura Pictures[2]
Hasbro
Distributed by Paramount Pictures
Metro-Goldwyn-Mayer[3]
Release date(s)

March 29, 2013

Country United States
Language English
Budget $185 million

Dipublikasi pada oleh vigiz | Meninggalkan komentar

Di sini saya menjelaskan sedikit tentang installasi indobilling 6.40, sangat mudah kok tinggal instal billing server 6.40 . setelah terinstal billing akan muncul cuma 4 clien aja , setelah itu hapus semua data billing yang ada di C biasanya ada folder Indoserver. hapus semua data yang ada di folder itu, terus ambil file copas yang ada di file billing 6.40 di situ ada file copas copy semua file di situ terus masukkan ke dalam folder yang di Data C tadi/Indoserver. setelah itu clic HELP di bagian billing muncul abour nah di situ masukkan serial number Indobillingnya selah masukkan serialnya tekan OK, setelah itu tekan refresh di bagian billing ada tulisan Edit terus refres, nah billing kamu sudah menjadi 10 clien dech.
untuk merubah nama warnet yang ada di billing di file billing nanti ada SQL masukkan passwod SQL-nya yang ada di file notepad itu .setelah masuk ke SQL pilih tulisan warnet terus masuk di bagian customer nah tinggal isi dech nama warnetnya…beres dech…..
h
cara instal clien instal seperti biasa setelah itu masukkan IP server anda di clien agar clien bisa di baca oleh server. setelah itu kasih tanda cawang di bagian autorun agar billing bisa stanbay sendiri, kalo billing tidak kluar auto run berarti anda harus tekan ALT+Q pasti keluar auto run,,,,…monggo di coba sob….:)

Download Indobilling

Dipublikasi pada oleh vigiz | Meninggalkan komentar

Oracle VM VirtualBox Open Source

Platform File
Source Code  VirtualBox-4.2.6.tar.bz2
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Oracle VM VirtualBox Extension Pack

Oracle VM VirtualBox Extension Pack

Free for Personal Use, available for Windows, Mac OS X, Linux and Solaris x-86 platforms:

 

Platform File
For use with Version 4.2.6 only
All Platforms (Windows, Mac OS X, Solaris and Linux)
 Oracle_VM_VirtualBox_Extension_Pack-4.2.6-82870.vbox-extpack
For use with Version 4.1.24 only
All Platforms (Windows, Mac OS X, Solaris and Linux)
 Oracle_VM_VirtualBox_Extension_Pack-4.1.24-82872.vbox-extpack
For use with Version 4.0.18 only
All Platforms (Windows, Mac OS X, Solaris and Linux)
 Oracle_VM_VirtualBox_Extension_Pack-4.0.18-82821.vbox-extpack
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Oracle VM VirtualBox

Oracle VM VirtualBox

Freely available for Windows, Mac OS X, Linux and Solaris x-86 platforms:

 

Platform File
Windows (32-bit/64-bit)  VirtualBox-4.2.6-82870-Win.exe
Mac OS X  VirtualBox-4.2.6-82870-OSX.dmg
Solaris 10 5/08 and later (32-bit/64-bit)  VirtualBox-4.2.6-82870-SunOS.tar.gz
Linux 32-bit Platforms
Ubuntu 12.10 (Quantal Qetzal)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~quantal_i386.deb
Ubuntu 12.04 (Precise Pangolin)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~precise_i386.deb
Ubuntu 11.10 (Oneiric Oncelot)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~oneiric_i386.deb
Ubuntu 11.04 (Natty Narwhal)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~natty_i386.deb
Ubuntu 10.04 LTS (Lucid Lynx)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~lucid_i386.deb
Ubuntu 8.04 LTS (Hardy Heron)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~hardy_i386.deb
Debian 7.0 (Wheezy)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Debian~wheezy_i386.deb
Debian 6.0 (Squeeze)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Debian~squeeze_i386.deb
openSUSE 11.4 / 12.1 / 12.2  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_openSUSE114-1.i586.rpm
SUSE Linux Enterprise Server 11 (SLES11)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_sles11.0-1.i586.rpm
SUSE Linux Enterprise Server 10 (SLES10)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_sles10.1-1.i586.rpm
Fedora 18 (Spherical Cow)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_fedora18-1.i686.rpm
Fedora 17 (Beefy Miracle)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_fedora17-1.i686.rpm
Fedora 16 (Verne)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_fedora16-1.i686.rpm
Mandriva 2011.0  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_mdv2011.0-1.i586.rpm
Mandriva 2010.0 / 2010.1  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_mdv2010.0-1.i586.rpm
Oracle Linux 6 / EL6  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_el6-1.i686.rpm
Oracle Linux 5 / EL5  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_el5-1.i386.rpm
Oracle Linux 4 / EL4  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_el4-1.i386.rpm
All distributions  VirtualBox-4.2.6-82870-Linux_x86.run
Linux 64-bit Platforms
Ubuntu 12.10 (Quantal Quetzal)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~quantal_amd64.deb
Ubuntu 12.04 (Precise Pangolin)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~precise_amd64.deb
Ubuntu 11.10 (Oneiric Oncelot)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~oneiric_amd64.deb
Ubuntu 11.04 (Natty Narwhal)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~natty_amd64.deb
Ubuntu 10.04 LTS (Lucid Lynx)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~lucid_amd64.deb
Ubuntu 8.04 LTS (Hardy Heron)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Ubuntu~hardy_amd64.deb
Debian 7.0 (Wheezy)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Debian~wheezy_amd64.deb
Debian 6.0 (Squeeze)  virtualbox-4.2_4.2.6-82870~Debian~squeeze_amd64.deb
openSUSE 11.4 / 12.1 / 12.2  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_openSUSE114-1.x86_64.rpm
SUSE Linux Enterprise Server 11 (SLES11)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_sles11.0-1.x86_64.rpm
SUSE Linux Enterprise Server 10 (SLES10)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_sles10.1-1.x86_64.rpm
Fedora 18 (Spherical Cow)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_fedora18-1.x86_64.rpm
Fedora 17 (Beefy Miracle)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_fedora17-1.x86_64.rpm
Fedora 16 (Verne)  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_fedora16-1.x86_64.rpm
Mandriva 2011.0  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_mdv2011.0-1.x86_64.rpm
Mandriva 2010.0 / 2010.1  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_mdv2010.0-1.x86_64.rpm
Oracle Linux 6 / EL6  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_el6-1.x86_64.rpm
Oracle Linux 5 / EL5  VirtualBox-4.2-4.2.6_82870_el5-1.x86_64.rpm
All distributions  VirtualBox-4.2.6-82870-Linux_amd64.run

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Novel Perahu Kertas

Sinopsis Novel Perahu Kertas Dewi Lestari – “Perahu ng BramantyKertas” merupakan Novel Perahu Kertasnovel ter-hitz dari Dewi ‘dee” Lestari. mengangkat tema persahabatan empat sekawan yang easy reading dan heart catcing untuk pembaca dari berbagai lapisan usia. dikemas dengan bahasa yang lugas, serta pendeskripsian keadaan yang juga begitu lugas tetapi sarat akan nilai-nilai serta makna kehidupan. bukan melulu tentang remaja, melainkan tentang dinamika kehidupan empat orang remaja serta korelasinya dengan lingkungan internal. novel ini akan segera diankat ke layar lebar. sentuhan tangan sutradara kenamaa Hanung Bramantyo akan menambah apik coverage novel yang sudah apik ini. dan inilah sinopsi novel “perahu kertas” karya Dewi “dee” Lestari !!

Kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.

Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra.

Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Terkecuali Noni, mereka semua hijrah dari Jakarta, lalu berkuliah di universitas yang sama di Bandung.Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.

Lambat laun, Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling mengagumi, mulai mengalami transformasi. Diam-diam, tanpa pernah berkesempatan untuk mengungkapkan, mereka saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih, cowok mentereng bernama Joshua, alias Ojos (panggilan yang dengan semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda.

Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menenggelamkan dirinya dalam kesibukan baru, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan berhasil ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan.

Kedekatan Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus pun mulai berubah. Keenan disadarkan dengan cara yang mengejutkan bahwa impian yang selama ini ia bangun harus kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak Wayan.

Masa-masa bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman sohor di Bali, mulai mengobati luka hati Keenan pelan-pelan. Sosok yang paling berpengaruh dalam penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan mulai bisa melukis lagi. Berbekalkan kisah-kisah Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para kolektor.

Kugy, yang juga sangat kehilangan sahabat-sahabatnya dan mulai kesepian di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia lulus kuliah secepat mungkin dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius, atasannya sekaligus sahabat abangnya. Kugy meniti karier dengan cara tak terduga-duga. Pemikirannya yang ajaib dan serba spontan membuat ia melejit menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu.

Namun Remi melihat sesuatu yang lain. Ia menyukai Kugy bukan hanya karena ide-idenya, tapi juga semangat dan kualitas unik yang senantiasa terpancar dari Kugy. Dan akhirnya Remi harus mengakui bahwa ia mulai jatuh hati. Sebaliknya, ketulusan Remi juga akhirnya meluluhkan hati Kugy.

Sayangnya, Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Karena kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, Keenan terpaksa kembali ke Jakarta, menjalankan perusahaan keluarganya karena tidak punya pilihan lain.

Pertemuan antara Kugy dan Keenan tidak terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi. Semuanya dengan kondisi yang sudah berbeda. Dan kembali, hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa kembali pasrah dalam aliran cinta yang mengalir entah ke mana. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di parit, di empang, di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama. Meski kadang pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.

Diwarnai pergelutan idealisme, persahabatan, tawa, tangis, dan cinta, “Perahu Kertas” tak lain adalah kisah perjalanan hati yang kembali pulang menemukan rumahnya.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

TP-LINK TD-W8151N ADSL MODEM {Bekas Murah}

Gambar

FITUR PERANGKAT KERAS
Tampilan 4 10/100Mbps RJ45 Ports
1 RJ11 Port
Tombol 1 Power On/Off Switch, 1 QSS button
Catu Daya Eksternal 12VDC/1A
Standar IEEE IEEE 802.3, 802.3u
Standar ADSL Full-rate ANSI T1.413 Issue 2, ITU-T G.992.1(G.DMT), ITU-T G.992.2(G.Lite)
ITU-T G.994.1 (G.hs), ITU-T G.995.1 , ITU-T G.996.1, ITU-T G.997.1, ITU-T K.2.1
Standar ADSL2 ITU-T G.992.3 (G.dmt.bis), ITU-T G.992.4 (G.lite.bis)
Standar ADSL2+ ITU-T G.992.5
Dimensi ( W x D x H ) 6.9×4.7×1.1 in. (174×120×29mm)
Tipe Antena Omni directional, Detachable, Reverse SMA
Gain Antena 5dBi
FITUR WIRELESS
Standar Wireless IEEE 802.11g, 802.11b, with some n features
Frekuensi 2.400-2.4835GHz
EIRP 20dBm(EIRP)
Keamanan Wireless Support 64/128 bit WEP, WPA-PSK/WPA2-PSK, WPA/WPA2, Wireless MAC Filtering
FITUR PERANGKAT LUNAK
Quality of Service QoS Remarking based on IPP/ToS, DSCP and 802.1p
Port Forwarding Virtual server, DMZ, ACL(Access Control List)
VPN Pass-Through PPTP, L2TP, IPSec Pass-through
ATM/PPP Protokol ATM Forum UNI3.1/4.0,
PPP over ATM (RFC 2364),
PPP over Ethernet (RFC2516),
IPoA (RFC1577/2225),
PVC – Up to 8 PVCs,
Fungsi Lanjutan Traffic Shaping(ATM QoS) UBR, CBR, VBR-rt, VBR-nrt;
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), DHCP relay;
Network Address Translation (NAT); PVC/Ethernet Port Mapping
VLAN, 802.1P, Static Routing, RIP v1/v2 (optional);
DNS Relay, DDNS, IGMP snooping V1/2, IGMP Multicast, UPnP
Keamanan NAT Firewall, SPI Firewall, MAC / IP / Packet / Application / URL Filtering, Denial of Service(DoS), SYN Flooding, Ping of Death
Manajemen Web Based Configuration(HTTP), Remote management,
Command Line Interface, SSL
for TR-069, SNMP v1/2c, SNMP over EOC, Web Based Firmware Upgrade, TR-069, Diagnostic Tools
Lainnya
Sertifikasi CE, FCC, RoHS
Isi Paket TD-W8950ND
External Splitter
RJ-11 Telephone Cable
RJ-45 Ethernet Cable
Quick Installation Guide
Resource CD
Power Adapter
Kebutuhan Sistem Microsoft® Windows® 98SE, NT, 2000, XP, Vista™ or Windows 7, MAC® OS, NetWare®, UNIX® or Linux.
Lingkungan Operating Temperature: 0℃~40℃ (32℉~104℉)
Storage Temperature: -40℃~70℃ (-40℉~158℉)
Operating Humidity: 10%~90% non-condensing
Storage Humidity: 5%~90% non-condensing
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

TL-WN422G { Bekas Murah }

Gambar

IMG_0026

Fitur

  • Wireless G dengan kecepatan hingga 54Mbps
  • Gain antena eksternal membawa kinerja tinggi lebih baik daripada antena internal
  • Mendukung 64/128 WEP, WPA / WPA2/WPA-PSK/WPA2-PSK (TKIP/AES), mendukung IEEE 802.1X
  • Antena dapat dilepas memungkinkan untuk penyelarasan yang lebih baik dan upgrade antena lebih kuat
  • Bundel utilitas yang menyediakan instalasi cepat & bebas dari kerumitan
  • Mulus kompatibel dengan produk 802.11n/b/g
  • Mendukung ad-hoc dan mode infrastruktur Mendukung Windows 2000, Windows XP 32/64bit, Vista 32/64bit, 7 32/64bit

Spesifikasi

Tampilan USB 2.0
Tombol QSS Push Button/Software
Dimensi ( W x D x H ) 3.7 x 1.0 x 0.4in. (93.5 x 26 x 11mm)
Tipe Antena Detachable Omni Directional (RP-SMA)
Gain Antena 4dBi
FITUR WIRELESS
Standar Wireless IEEE 802.11g, IEEE 802.11b
Frekuensi 2.400-2.4835GHz
Tingkat Signal 11g: Up to 54Mbps(dynamic)
11b: Up to 11Mbps(dynamic)
EIRP <20dBm (EIRP, For countries using CE Standards)
<27dBm (EIRP, For countries using FCC Standards)
Penerimaan Sensitivitas 54M: -68dBm@10% PER
11M: -85dBm@8% PER
6M: -88dBm@10% PER
1M: -90dBm@8% PER
Modus Wireless Ad-Hoc / Infrastructure mode
Keamanan Wireless Support 64/128 bit WEP, WPA-PSK/WPA2-PSK,
Teknologi Modulasi DBPSK, DQPSK, CCK, OFDM, 16-QAM, 64-QAM
Fungsi Lanjutan WMM, PSP X-LINK(For Windows XP), Roaming
Lainnya
Sertifikasi CE, FCC, RoHS
Isi Paket Wireless Adapter
4dBi detachable Omni directional antenna
Resource CD
Quick Installation Guide
Kebutuhan Sistem Windows 7(32/64bits), Windows Vista(32/64bits), Windows XP(32/64bits), Windows 2000
Lingkungan Operating Temperature: 0℃~40℃ (32℉~104℉)
Storage Temperature: -40℃~70℃ (-40℉~158℉)
Operating Humidity: 10%~90% non-condensing
Storage Humidity: 5%~90% non-condensing
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

tp-link wn722n {bekas murah}

Gambar

Gambar

 

 

Spesifikasi

Tampilan

USB 2.0

Tombol

Quick Security Setup (QSS) Button (WPS Compatible)

Dimensi ( W x D x H )

3.7 x 1.0 x 0.4 in. (93.5 x 26 x 11mm)

Tipe Antena

Detachable Omni Directional (RP-SMA)

Gain Antena

4dBi

 

FITUR WIRELESS

Standar Wireless

IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b

Frekuensi

2.400-2.4835GHz

Tingkat Signal

11n: Up to 150Mbps(dynamic)
11g: Up to 54Mbps(dynamic)
11b: Up to 11Mbps(dynamic)

EIRP

<20dBm

Penerimaan Sensitivitas

130M: -68dBm@10% PER
108M: -68dBm@10% PER
54M: -68dBm@10% PER
11M: -85dBm@8% PER
6M: -88dBm@10% PER
1M: -90dBm@8% PER

Modus Wireless

Ad-Hoc / Infrastructure mode

Keamanan Wireless

Support 64/128 bit WEP, WPA-PSK/WPA2-PSK

Teknologi Modulasi

DBPSK, DQPSK, CCK, OFDM, 16-QAM, 64-QAM

Fungsi Lanjutan

WMM, PSP X-LINK(For Windows XP), Roaming

 

Lainnya

Sertifikasi

CE, FCC, RoHS

Isi Paket

Wireless Adapter
4dBi detachable Omni directional antenna
Resource CD
Quick Installation Guide

Kebutuhan Sistem

Windows 7(32/64bits), Windows Vista(32/64bits), Windows XP(32/64bits), Windows 2000

Lingkungan

Operating Temperature: 0℃~40℃ (32℉~104℉)
Storage Temperature: -40℃~70℃ (-40℉~158℉)
Operating Humidity: 10%~90% non-condensing
Storage Humidity: 5%~90% non-condensing

 

 

Fitur

  • Kecepatan nirkabel hingga 150Mbps ideal untuk video streaming, game online dan panggilan internet
  • Gain antena eksternal membawa kinerja tinggi lebih baik daripada antena internal konvensional
  • Kemudahan setup keamanan koneksi nirkabel yang sangat dijamin dengan menekan tombol QSS
  • Mendukung 64/128 WEP, WPA / WPA2/WPA-PSK/WPA2-PSK (TKIP/AES), mendukung IEEE 802.1X
  • Eksternal antena dapat dilepas memungkinkan untuk penyelarasan yang lebih baik dan upgrade antena yang lebih kuat
  • Mendukung ad-hoc dan mode infrastruktur
  • Dibundel utilitas yang menyediakan instalasi cepat & bebas kerumitan
  • Kompatibel dengan produk 802.11n/b/g
  • Mendukung Windows 2000, Windows XP 32/64bit, Vista 32/64bit, Windows 7 32/64bit

 

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar